Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

MANFAAT DARI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA

Gambar
Manusia memang diciptakan sebagai makluk individu yang juga merupakan sebagai makluk sosial. Sebagai makluk sosial, manusia juga diwajibkan mampu berinteraksi dengan individu / manusia lain dalam rangka memenuhi kebutuhan. Dalam menjalin kehidupan sosial bermasyarakat, seorang individu juga akan dihadapkan dengan suatu kelompok – kelompok yang berbeda dengan dirinya. Salah satu perbedaan itu adalah kepercayaan / agama dan juga suku. Dalam menjalin kehidupan sosial, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam dinamika kehidupan akan ada suatu gesekan  yang terjadi antar kelompok masyarakat. Baik yang berkaitan dengan agama atau juga suku. Dalam rangka menjalin persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, maka akan diperlukan sikap saling menghormati dan juga melindungi sehinga tidak terjadi gesekan – gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian dan juga peperangan. Hal ini juga tertera dalam Undang – Undang Dasar 1945 yang berisi bahwa negara juga menjamin kemerdekaan tiap -tiap warganya u

Kenapa Allah Menciptakan Kita Berbangsa Bangsa dan Bersuku Suku?

Gambar
Di dunia ini Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah banyak menciptakan dan menjadi umat manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, bisa dikatakan jutaan suku-suku berbeda di dunia ini dengan beratus-ratus dari bangsa yang berbeda. Ada Amerika Serikat, India, Inggris, Prancis, Australia, Mesir, Malaysia, Jepang, Indonesia dan lain sebagainya. Sedangkan dari suku tidak kalah banyaknya, di Indonesia saja ada banyak seperti Jawa, Betawi, Melayu, Batak, Dayak, Padang dan masih banyak yang lainnya. Lalu apa sebenarnya tujuan Allah menciptakan manusia itu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku? Pasti ada alasan dibalik itu semuanya. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. Al-Hujuraa

Islam Damai dan Rahmatan lil Alamin

Gambar
Secara harfiah, islam berarti ‘damai’, ‘selamat’, ‘aman’, atau ‘tenteram’, (Lihat Ismail bin Hammad Al-Jauhari,  As-Shihhah: Tajul Lughah Washihahul Arabiyyah , [Beirut, Darul Ilmi: 1990 M], cetakan keempat, halaman 1951) yang semua itu mengacu pada situasi yang sangat didambakan setiap orang. Situasi ini tidak hanya oleh umat Islam, tetapi juga oleh semua umat manusia di mana pun, bahkan hewan dan tumbuhan sekalipun. Kemudian, secara konseptual, Islam merupakan agama yang mengajarkan monoteisme tauhid yang harus diwujudkan dalam bentuk kepasrahan diri dan ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya sebagai utusan pembawa rahmah guna meraih kebahagiaan dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat (Surat Al-Baqarah ayat 201). Namun, kebahagiaan itu tidak akan pernah terwujud tanpa kedamaian dan kasih sayang di antara sesama.Intinya, dengan membawa misi damai dan kasih sayang itulah risalah Islam diturunkan ke seluruh alam (Surat Al-Anbiya ayat 107). Secara tekstual, Al

Gus Dur soal Kasih Sayang terhadap Sesama Manusia

Gambar
Tidak ada yang pernah meragukan sifat humanisme KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Sifat yang diwujudkan melalui kasih sayang terhadap semua manusia ini terus diperjuangkan Gus Dur hingga akhir hayatnya. Tulisan  “Here Rest a Humanis” (di sini istirahat seorang humanis) yang terpatri di nisan Gus Dur merupakan penghargaan tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Nilai-nilai kemanusiaan yang diterapkan oleh Gus Dur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara juga diintegrasikan dengan nilai-nilai agama sehingga tidak kering moral. Artinya, penghargaan dan penguatan iman seseorang, apapun agamanya sejurus dengan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, apapun agamanya. Di sinilah Gus Dur kerap membela kaum-kaum tertindas dan terpinggirkan, baik minoritas non-Muslim maupun kelompok-kelompok tertentu. Terkait perjuangan humanismenya ini, pada tahun 1996 di sebuah forum, Gus Dur dikritik karena kedekatannya dengan non-Muslim dan pembelaan dirinya yang kerap ditujukan ke

Jihad Tak Patut Disanding Dengan Terorisme

Gambar
Jakarta  (ANTARA News) - Peristiwa penabrakan dua pesawat komersial pada menara kembar  World Trade Cente  (WTC) di New York, Amerika Serikat pada 11 September 2001 adalah titik balik beralihnya perhatian dunia pada dunia Islam. Sejumlah label bagi Islam dan Muslim muncul menyusul peristiwa yang hingga kini masih dianggap memiliki banyak kejanggalan tersebut. Islam dianggap dan disebut sebagai agama yang mengajarkan terorisme, mendorong praktik-praktik radikal, ekstrem dan kekerasan, sementara Umat Islam dipandang sebagai entitas yang mengancam kehidupan sosial, barbarik dan terbelakang. Tiga belas tahun setelah peristiwa yang dikenal dengan 911 itu, muncul gerakan kekerasan yang mengatasnamakan Islam dengan nama ISIS  (the Islamic State of Iraq and Syria)  atau Negara Islam Irak dan Suriah yang mendapat perhatian global setelah merebut pemerintahan di Irak. Jihadis Mengaitkan Islam dengan terorisme berarti menciptakan permusuhan dengan sekitar 1,7 miliar Muslim di seluru

Prof.Quraish Shihab: Sucikan Nama Tuhanmu, Jangan Takbir Untuk Perpecahan

Gambar
Kemarin, (Kajian Membumikan al-Quran) di PSQ tampak berbeda. Kalau biasanya ruangan yang biasa dipakai untuk diskusi bulanan ini tampak lengang, kali ini ini ruangan PSQ sampai penuh sesak. Lalu apa yang menyebabkan animo mahasiswa—baik mahasiswa s1, s2 dan s3—begitu besar? Jawabannya satu. TGB Dr. Zainul Majdi  effect . Selain TGB, tentu saja ada tuan rumah PSQ, Dr. Muchlis Hanafi dan tentunya Prof. Quraish Shihab. Diskusi lebih menantang dan menarik karena tema yang diusung adalah tentang “Dari Ideologi Khilafah ke Manusia Khalifah”. Diskusi ini dibuka oleh Muchlis dengan sangat santai namun berisi. Ia langsung menukil pendapat Syahrastani dalam kitabnya  Milal wa al-Nihal , menurutnya persoalan yang paling banyak menyita energi umat Islam dari zaman dahulu adalah  ikhtilaf fil Imamah  atau perbedaan cara pandang terkait Imamah atau kepemimpinan. Muchlis menuturkan bahwa dalam al-Qur’an, kata khalifah dan derivasinya tidak ada satu pun yang menunjukkan secara pasti ba

Toleransi atas Perbedaan Internal Agama dalam Islam

Gambar
Foto: Ilustrasi Assalamu ‘alaikum wr.wb. Pengasuh rubrik Bahtsul Masail NU Online yang terhormat. Pada Rabu (20/4) siang, saya menyaksikan acara Aswaja TV yang salah satu poin bahasannya adalah "Tidak semua bid‘ah itu adalah dhalalah (sesat)." Saya mau meminta penjelasan lebih lanjut perihal kriteria seseorang boleh membuat bid'ah hasanah. Berikutnya saya mohon diberikan contoh-contoh yang termasuk bid'ah hasanah. Demikian mohon penjelasannya. Terima kasih. (Sukron Ma'mun) Jawaban Assalamu ‘alaikum wr. wb. Penanya yang budiman dan pembaca di mana pun berada, semoga selalu dirahmati Allah swt. Pada kesempatan ini kita mencoba melihat hadits-hadits Rasulullah SAW yang berkaitan dengan bid‘ah. Kita akan mengawalinya dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasai berikut ini. عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي خُطْبَتِهِ: يَحْمَدُ اللَّهَ وَيُثْنِي عَلَيْهِ بِمَا هُ

Prinsip Ajaran Islam adalah Kasih Sayang

Gambar
Islam memiliki prinsip kasih sayang sebagaimana Allah mengutus Nabi Muhammad untuk menebarkan rahmat bagi semesta alam. Namun, saat ini terlihat seperti terjadi penipisan rasa kasih sayang terhadap keluarga, sesama umat Islam, sesama manusia, bahkan terhadap mahluk lain. Wakil Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama H Masruhin Abdul Majid mengataan rasanya sekarang ini jangankan terhadap sesama umat Islam, terhadap sesama manusia, terhadap binatang, terhadap anaknya pun banyak yang sudah tidak kasih sayang. "Adanya kejadian di Surabaya, (yakni) orang tua  ngajak anaknya bunuh diri, itu menunjukkan orang tua tidak sayang sama anaknya," jelas Masruhin saat mengisi ceramah menjelang buka puasa bersama di Masjid An-Nahdloh Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (21/5). Ia mencontohkan bentuk lain yang secara lahir tampak seperti kasih sayang, misalnya orang tua membelikan  handphone  atau sepeda motor kepada anaknya. Tapi, jika barang-barang te

KH Malik Madani: Islam, Agama Cinta Damai

Gambar
  Islam berkait dengan kata  salam ,  as-silmu ,  as-salmu , dan  as-salam  yang semuanya mengacu pada pengertian keselamatan dan kedamaian.<> Islam juga masuk ke Nusantara ini, khususnya ke Jawa, dengan cara-cara yang damai, dan itu sesuai dengan karakteristik dan jatidiri agama Islam. Di samping itu Islam juga mengacu pada pengertian kepasrahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT, dan pada aturan-aturan yang digariskan oleh Allah SWT. Demikian dijelaskan oleh KH A. Malik Madani, Katib Aam PBNU, dalam acara Mujahadah dan Semaan al-Quran dalam rangka Tasyakuran Ulang Tahun Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang ke-266 di Pagelaran Kraton Ngayogyokarto, Selasa (9/4) lalu. Kiai Malik juga menjelaskan bahwa antara Kraton dengan Islam mempunyai hubungan yang tak terpisahkan satu sama lain. Islam dapat hidup berdampingan dengan damai, bahkan dengan harmonis dengan budaya dan nilai-nilai masyarakat Jawa. “Di Nusantara, khususnya di Jawa, Islam telah menunjukkan diri

Ini Pernyataan Sikap PBNU Terkait Muslim Uighur di Xinjiang

Gambar
Fraksi PKS Bertemu Kongres AS Bahas Pembelaan HAM Terhadap Palestina, Rohingnya, dan Uighur 10 HOURS AGO Soal Pelang JAKARTA, (Panjimas.com) — Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Turut angkat bicara mengenai situasi yang dialami Muslim Uighur di Xinjiang, China. Dalam keterangan tertulisnya Kamis (20/12) di Jakarta, Ketum PBNU Said Aqil Sirodj dan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini mendorong pemerintah Indonesia mengambil langkah diplomatik. “Mencermati pelbagai kabar dan pemberitaan media terkait kekerasan yang menimpa kaum muslim Uighur di Xinjiang, Cina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menegaskan:“ Pertama , mendesak PBB untuk segera menyelidiki akar persoalan dan fakta yang terjadi di Xianjing. Jika fakta yang terjadi adalah pelanggaran HAM yang disebabkan oleh motif diskriminasi terhadap sebuah ras tertentu, maka PBNU sangat menyesalkan kejadian tersebut. Tindakan diskriminatif harus dilawan dan dihapuskan, apalagi menyangkut persoalan ras. Kedua , mengeca

Memahami Arti Jihad

Gambar
Tidak diragukan lagi bahwa jihad adalah amal kebaikan yang Allah syari’atkan dan menjadi sebab kokoh dan kemuliaan umat islam. Sebaliknya (mendapatkan kehinaan) bila umat Islam meninggalkan jihad di jalan Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang shohih [1], عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ Dari Ibnu Umar beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, “ Apabila kalian telah berjual beli ‘inah, mengambil ekor sapi dan ridho dengan pertanian serta meninggalkan jihad maka Allah akan menimpakan kalian kerendahan (kehinaan). Allah tidak mencabutnya dari kalian sampai kalian kembali kepada agama kalian .” (HR. Abu Daud) Ibnu Taimiyah menyatakan, “Tidak diragukan lagi bahwa jihad melawa