Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Blak-blakan Mantan Aktivis HTI Cerita Teori Tebar Jala di Lautan Medsos oleh HTI

Gambar
Mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Rofiq Al Amin mengatakan dalam kitab HTI disebutkan mereka yang tidak melaksanakan khilafah termasuk akbarul ma'asi atau kemaksiatan yang paling besar. "Saya lima tahun aktif di HTI. Di antara upaya gerakan radikalisme itu tebar jala ide dan hoaks, daya tunggang dan kamuflase," kata Rofiq dalam Dialog Kebangsaan GP Ansor Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (27/11). Ia menjelaskan di era saat ini, generasi milenial hidup berakrab ria dengan medsos. Di 'lautan' medsos inilah generasi milenial banyak belajar dan diajari untuk hidup, tumbuh dan berkembang; baik cara tampilan diri, cara berfikir, cara bergaul, hingga sikap dan cara keberagamaannya. "Lalu, siapa yang mengajarinya? Tidak lain semua pihak dari seluruh penjuru jagat raya yang berkepentingan. Seluruh pihak yang berkepentingan akan berupaya menebar 'jala' pemikiran di 'lautan' medsos untuk menjaring generasi milenial agar

Nabi Muhammad menyatukan perbedaan tanpa melabur perbedaan

Gambar
Menuju bangsa yang besar, Indonesia harus mempertimbangkan bagaimana pemimpin yang bisa merangkul semua. Hal ini melihat bagaimana Indonesia memiliki sosial-kultur yang berbeda satu sama lain, tatkala tidak diperhatikan dan dipimpin yang merangkul semua, maka Indonesia rawan untuk bercerai. Menengok pemimpin yang ideal suatu daerah dan waktu, maka kita bisa meniru beberapa nabi yang sukses memimpin suatu bangsa yang tercerai-berai menjadi bangsa yang besar dan disegani bangsa-bangsa yang lain. Dalam buku ini mengulas seni memimpin nabi-nabi dalam sejarah perjalanan manusia. Salah satu yang menarik dilihat adalah gaya kepemimpinan Muhammad. Ia hanya melakukan kurang dari setengah abad untuk mempersatukan bangsa Arab yang tercerai berai lantaran permusuhan antar suku. Tetapi capaian yang dilakukan dalam dakwahnya melampaui segala penjuru dunia. Tetapi ia melakukan kepemimpinan ke semua bangsa, yang meliputi watak, selera dan budaya masing-masing, dan mereka berbondong

Perilaku Intoleran Dampak Dari Kurangnya Ilmu

Gambar
  Jaringan Gusdurian Bekasi Raya diharapkan dapat mengubah wajah Bekasi yang dinilai sebagai daerah yang cukup tinggi perilaku intoleransinya. Hal tersebut diungkapkan salah seorang tokoh agama Kabupaten Bekasi Ustadz Muhib Syadzili saat menghadiri peringatan Hari Toleransi Internasional yang diadakan Gusdurian Bekasi Raya, di Kantor PCNU Kabupaten Bekasi, pada Jumat (16/11) kemarin. “Mungkin intoleran itu diakibatkan karena kurangnya ilmu,” katanya. Ia melanjutkan bahwa seorang sahabat karib Gus Dur, yakni Habib Muhammad Quraish Shihab ingin merekrut orang-orang yang suka mendapatkan beasiswa ke berbagai perguruan tinggi di Timur Tengah. “Saat itu tidak dites satu per satu. Hanya saja, mahasiswa yang ada di sana ditanya dalam sehari dapat meluangkan waktu selama berapa jam, ada yang menjawab satu hingga dua jam,” kata Ustadz Muhib. Lalu, Habib Quraish yang saat itu menduduki jabatan sebagai Menteri Agama mengatakan bahwa dirinya sangat sibuk. Namun dalam

Radikalisme Bukan Melulu Terkait Motif Anti-Barat

Gambar
Pada 7 November 2018 yang lalu, Badan Litbang dan Diklat menyelenggarakan  International Symposium on Religious Life di Yogyakarta. Kepala Balitbang Diklat, H Abdurrahman Mas'ud dalam simposium yang bekerjasama dengan The Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) ini, menegaskan bahwa radikalisme bukan hanya terkait mtif anti-Barat.  Kaban juga meyampaikan hasil beberapa studi mengenai sikap keagamaan masyarakat menggambarkan adanya jarak sosial antara kelompok-kelompok etnik dan umat antaragama, menguatnya penggunaan politik identitas, dan meningkatnya intoleransi dan konservatisme. Potensi radikalisme di kalangan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) berdasarkan temuan penelitian Badan Litbang dan Diklat berkategori mengkhawatirkan, di mana terdapat kecenderungan radikalisme meningkat dari waktu ke waktu. Hal itu terjadi di semua agama. Namun, perkembangan radikalisme di Indonesia menunjukkan ada perbedaan pola dengan kesimpulan dan teori-teori besar arus utama

INI KETERANGAN MIHADDITSIN PERIHAL HADIST BID'AH

Gambar
Bid’ah termasuk istilah yang sampai saat ini masih kontroversial di tengah masyarakat. Kata ini sering kali dilontarkan sebagian kelompok pada orang atau komunitas yang melakukan praktik keagamaan yang dianggap tidak pernah dilakukan pada masa Rasulullah SAW. Menurut pemahaman kelompok ini, setiap amalan yang tidak pernah dikerjakan Rasulullah termasuk bagian dari bid’ah sehingga, praktik tahlilan, yasinan, maulid Nabi, dan lain-lain dianggap bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat. Ada beberapa dalil yang sering digunakan kelompok antibid’ah, di antaranya: وَإِيَّاكُمْ  وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ Artinya, “Jauhilah perkara baru karena semua bid’ah adalah sesat,” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi). Kalau dipahami sekilas memang hadits ini mengarahkan kita untuk menjauhi setiap perkara yang baru agar tidak terjebak dalam kesesatan. Tapi ternyata, para ulama tidak memahaminya demikian. Tidak semua perkara baru diangga

Apakah Nabi Muhammad SAW Berperang Atas Nama Agama?

Gambar
Foto: Ilustrasi Dewasa ini, isu kekerasan atas nama agama mendapat perhatian luas. Konflik terjadi di pelbagai tempat, mulai dari konflik Poso, Ambon, serta kasus intoleransi lainnya. Kemudian pada skala dunia, perseteruan Palestina dan Israel, perang di Afghanistan, masalah etnis Rohingya (meski agak kompleks) yang paling aktual saat ini, menjadikan agama dianggap sebagai sumber masalah konflik. Pada dasarnya konflik antarras bahkan antarnegara tidak bisa dipandang semata konflik agama. Diperlukan data-data yang utuh dan mampu memetakan konflik yang terjadi. Namun, sentimen agama memang masih cukup sensitif untuk memicu simpati dan dukungan kelompok. Bahkan, karena sentimen ini, banyak muslim yang terjun ke area konflik karena keyakinan bahwa mereka bisa mati syahid dalam konflik tersebut. Permasalahan lainnya, selain konflik-konflik yang dibingkai sebagai masalah agama tersebut, mulai banyak golongan penyeru jihad yang melakukan aksi teror. Kita bisa mencontohkan g

Pesan Perdamaian dalam ‘Assalamualaikum

Gambar
’ Mengucapkan salam berupa "Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh" telah menjadi kebiasaan sehari-hari umat Islam tatkala berjumpa teman atau mengawali pembicaraan maupun tulisan. Selain sudah membumi sebagai budaya dan etika bersosial, salam pada dasarnya memang memiliki landasan syariah. Ada banyak riwayat hadits tentang ajaran salam. Salah satunya yakni suatu ketika Ibnu Umar bertanya kepada Rasulullah tentang amalan Islam yang paling baik. Lantas Rasul menjawab: تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ "Memberi makan, mengucapkan Salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal." (HR Bukhari dan Muslim) Selain berupa solidaritas sosial memberi makan bagi yang membutuhkan, dalam konteks hadits ini Rasul juga menekankan  dengan jelas betapa menurut Islam, salam mempunyai posisi yang vital. Di dalam proses interaksi sosial, salam disampaikan tanpa pandang bulu, meskipun m

Keseriusan Semua Pihak Dibutuhkan untuk 'Bersihkan' Lingkungan Masjid dari Radikalisme

Gambar
Temuan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) mengenai masjid 41 masjid yang terindikasi menyebarkan paham radikalisme menjadi pembicaraan publik setelah diangkat oleh stasiun televisi swasta.  Penelitian terhadap 100 masjid milik pemerintah di Jakarta pada yang digelar tahun 2017 lalu menganalisis isi khotbah Jumat empat kali berturut-turut dalam rentang waktu 29 September-20 Oktober 2017. Dari 35 masjid di lingkungan kementerian, 28 masjid di lembaga negara, dan 37 masjid di badan usaha milik negera (BUMN), ditemukan 41 masjid terindikasi paham radikalisme.  Dewan Penasehat P3M Agus Muhammad mengungkapkan, hasil riset itu telah dirilis ke publik dan  masalah itu mendapat respon yang cukup baik, terutama dari pemerintah. Namun pihaknya tidak tahu persis apa yang telah dilakukan pemerintah untuk menyikapi hasil penelitian tersebut.  Menurutnya fenomena ini membutuhkan keseriusan yang lebih dari berbagai kalangan untuk 'membersihkan' masjid dari p

Kini Hoaks Jadi Alat Politik dan Perang

Gambar
 KH Robikin Emhas mengungkapkan bahwa pertarungan paham dan ideologi yang saat ini kian masif khususnya di dunia maya merupakan sebuah desain untuk melemahkan dan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Kondisi ini adalah pertarungan politik mengadu kelompok Islam. Yang berawal dari perebutan sumber daya alam seperti di Timur Tengah. Setelah itu sejak tahun 90-an Indonesia menjadi sasaran. Dan lebih runyam lagi muncul fenomena politisasi agama," katanya saat memaparkan posisi NU di tengah isu-isu nasional terkini dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) NU Lampung Ke-1 di Asrama Haji Lampung, Ahad (1/7) malam. Menurutnya, berdasarkan data intelijen, serangan pelemahan terhadap Indonesia dilakukan tidak melalui peperangan fisik saja namun lebih gencar juga melalui dunia maya seperti media sosial. Mereka menggunakan hoaks, ujaran kebencian dan fitnah sebagai alat perang. "Jangan heran kalau sekarang ini tokoh NU diserang dan di  bully.  Ini m

Adab dan Etika Perang dalam Islam

Gambar
Huzaifah Ibn al-Yaman RA., hendak berperang bersama Nabi namun ditolak karena pernah berjanji tidak akan memerangi kaum Musyrik. Nabi memerintahkannya untuk menepati janji. Kalau segala cara untuk menjalin hubungan baik/tidak bermusuhan telah ditempuh dan lawan tetap bersikeras menjatuhkan mudarat, tingkatkanlah upaya untuk membentengi diri menghadapinya. Tingkatkan upaya sedini mungkin dan sebelum ada musuh karena setiap Muslim memang harus berupaya untuk selalu kuat.  Di sinilah ditemukan tuntunan Allah agar mempersiapkan kekuatan untuk menghadapi musuh (QS. al-Anfal ayat 60). Tetapi, gunakanlah kekuatan itu jika tidak ada jalan lain untuk menampik kejahatan. Ini pun harus disesuaikan dengan tingkat pelanggaran. Dan jika lawan terhenti/berhenti melakukan penganiayaan/kejahatan mereka, aksi yang dilakukan harus segera dihentikan.  QS. al-Baqarah ayat 193 menegaskan: "Perangilah mereka itu sehingga tidak ada lagi penganiayaan dan (sehingga) ketaatan itu ha

HAJRAN JAMILA (HIJRAH YANG INDAH)

Gambar
Kaum muslimin akan memasuki tahun baru hijriyah 1440 H,  semoga perubahan tahun ini juga sekaligus terjadi perubahan kondisi kaum muslimin ke arah yang lebih baik.  Peristiwa hijrah ini adalah sebuah peristiwa mengingatkan kepada kita terhadap perjalanan panjang perjuangan da'wah dan jihadnya Rasulullah saw dan para sahabat radhiyallohu anhum ajma'in.  Dua periode yang dilalui oleh Rasulullah saw yaitu periode mekkah dan madinah dan titik temu dua periode ini adalah momentum hijrah.  Hijrah adalah merupakan titik perubahan kaum muslimin dari kelompok yang tertindas kemudian menjadi kelompok yang memimpin dunia dengan misi RAHMATAN LIL 'ALAMIIN.  Berbicara tentang hijrah ada dua hal yang perlu kita ketahui yaitu hijrah makaniyah yaitu hijrah teritorial atai hijrah tempat. Di masa Rasulullah , beliau dan para sahabat berhijrah dari mekah ke madinah dan ini yang disebut dengan hijrah tempat.  Hijrah ini membutuhkan syarat dan tidak sembarangan orang harus berpin

Terminologi Kafir

Gambar
Belakangan ini kita dihebohkan oleh ungkapan yang terlalu vulgar, diekspos secara serampangan dan ditujukan kepada sembarang orang. Kafir, begitulah ungkapan itu. Seolah-olah kata tersebut memiliki makna tunggal, yaitu keluar dari Islam. Saya rasa istilah ini sangat sederhana dan terlalu prematur jika disematkan kepada umat yang berlainan kepercayaan dengan kita. Karenanya, berangkat dari alasan itulah tulisan ini dibuat, agar kita tidak terjebak ke dalam istilah yang kita sendiri tidak memahaminya secara integral dan komprehensif. Nah, jika sudah terjerumus ke dalam wilayah di mana kita tidak memahami dengan baik sebuah objek, maka pada dasarnya kita telah menjadi musuh dari apa yang tidak kita ketahui itu,  al-Naas a’daa’u ma Jahilu . Apabila seseorang tidak atau belum mampu memahami suatu istilah yang sudah jelas terminologinya, agama menganjurkan kepadanya untuk diam dan tidak tampil ke tempat umum seolah-olah ia pakar pada bidang tersebut, atau kalau tid